Jayanti Purwaningsih, S. Pd.
Guru Bahasa Jawa SMA N 1 Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah
Perkembangan zaman yang begitu pesat menuntut manusia untuk terus berkembang dan mengikuti arus perubahan agar tidak tertinggal. Hal ini mempengaruhi pola pikir dan cara setiap orang dalam menghadapi permasalahan yang timbul di sekitarnya. Secara tidak langsung ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang telah diwariskan olah nenek moyang kita akan terkikis dengan sendirinya. Setiyadi (dalam Mulyana 2008: 67) menyatakan upaya yang paling tepat untuk pelestarian kebudayaan dan Bahasa Jawa adalah melalui jalur pendidikan, yaitu melalui pembelajaran bahasa dan sastra Jawa dalam kerangka budaya.
Ada empat ketrampilan dalam pembelajaran Bahasa Jawa yang harus dikuasai oleh siswa, diantaranya yaitu membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Kecanggihan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menulis, terutama dalam menulis aksara Jawa. Model pembelajaran yang digunakan juga mempengaruhi semangat siswa dalam belajar. Oleh sebab itu sebagai seorang pendidik terutama guru Bahasa Jawa harus berusaha untuk tetap melestarikan ilmu-ilmu dan kebudayaan warisan leluhur, dengan berinovasi dalam proses pembelajaran.
Salah satu materi pembelajaran dalam mata pelajaran Bahasa Jawa yang harus dipelajari siswa kelas XI semester 1 adalah menulis aksara Jawa, terutama aksara rekan. Aksara Jawa merupakan salah satu warisan leluhur yang sangat berharga. Sehingga perlu untuk diajarakan, karena di dalamnya terkadung nilai-nilai yang patut diteladani.
Rendahnya keterampilan menulis aksara Jawa Rekan di SMAN 1 Bulu, Kabupaten Sukoharjo disebabkan belum menggunakan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi maupun kondisi siswa, yang dapat membuat siswa ikut aktif dan kreatif. Masih banyak siswa yang belum hafal serta lupa dengan aksara Jawa nglegena maupun aksara rekan, sehingga siswa mengalami kesulitan ketika menulis aksara rekan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan belajar menulis aksara Jawa rekan pada siswa kelas XI di SMA N 1 Bulu adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang berbasis proyek (Project Based Learning). Pemilihan model pembelajaran project Based Learning dinilai dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis aksara Jawa terutama aksara rekan sehingga tujuan pembelajaran yang diharapakan dapat tercapai.
Penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) untuk meningkatkan ketrampilan menulis aksara Jawa terutama aksara rekan dilaksanakan dengan beberapa langkah, diantaranya yaitu:
Kegiatan Pendahuluan, guru masuk ruang kelas kemudian memberi salam pembuka kepada siswa. Untuk mengawali pembelajaran ada pembiasaan berdoa agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik pula. Guru mengecek kehadiran siswa, dengan melalkukan presensi memanggil nama siswa satu per satu dan mencatat kehadiran siswa pada buku daftar hadir. Guru melakukan apersepsi dan mengajukan pertanyaakn kepada siswa mengenai pembahasan pada pertemuan sebelumnya berkaitan dengan materi aksara rekan (Collaboration, Communication). Langkah selanjutnya dalam kegiatan pendahuluan, guru menjelaskan kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran dalam materi menulis aksara rekan.
Kegiatan Inti, ada enam fase dalam pembelajaran dengn model PJBL diantaranya yaitu:
Fase 1 Menentukan Pertanyaan Mendasar
• Siswa diberi stimulus berupa pertanyaan mengenai aksara Jawa terutama aksara rekan.
• Siswa mempelajari bahan ajar dari link yang telah dishare guru (TPACK)
• Siswa menyimak PPT yang ditampilkan guru tentang aksara Jawa terutama aksara rekan. (TPACK, mengamati)
Dalam proses pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh perlu diberi ice breaking. Pada pembelajaran bahasa Jawa biasanya siswa diminta untuk menyanyikan lelagon dolanan agar siswa semakin mengenal budaya sendiri dan tidak lupa dengan lelagon dolanan. Lelagon dolanan yang biasa dinyanyikan diantaranya yaitu, cublak-cublak suweng, gundhul-gundhul pacul, suwe ora jamu, jamuran, padhang bulan, dan lain sebagiannya. Siswa menyanyikan lelagon dolanan dengan riang dan semangat.
Fase 2 Membuat Desain Proyek
Siswa dibagi menjadi enam (6) kelompok secara heterogen dengan arahan guru. Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok. Kemudian secara berkelompok mencari sumber referensi tentang aksara Jawa terutama aksara rekan dari berbagai sumber. Guru membimbing siswa untuk merencakan membuat wacana beraksara Jawa yang menggunakan aksara rekan.
Fase 3 Menyusun Penjadwalan
Guru menyampaikan aturan yang disepakati bersama dalam proses penyelesaian proyek, guru mempersilakan siswa untuk berdiskusi menyelesaikan proyek tersebut yang mengacu pada waktu maksimal yang sudah disepakati.
Fase 4 Memonitoring Kemajuan Pryek
Guru memonitoring kemajuan proyek yang dikerjakan siswa. Menanyakan pada setiap kelompok tentang kemajuan dalam menyelesaikan proyek dan adakah kendala yang dihadapi. Siswa mengisi jawaban pada lembar proyek, menarik simpulan.
Fase 5 Penilaian Hasil
Pelaksanaan penilaian dilakukan selama monitoring dengan mengacu pada rubrik penilaian yang bertujuan untuk mengukur ketercapaian keterampilan menulis siswa dalam belajar aksara rekan dengan melakukan presentasi di depan kelas. Kelompok yang tidak presentasi menanggapi hasil presentasi kelompok lain. Siswa mengumpulkan wacana beraksara Jawa yang menggunakan aksara rekan dijadikan satu untuk menjadi kumpulan naskah beraksara Jawa. Hasil dari kumpulan wacana akan dijadikan sebagai bahan literasi di setiap kelas untuk mengisi pojok baca.
Fase 6 Memberi Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Guru dan siswa secara berkelompok melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dilakukan. Guru menanyakan pengalaman siswa terkait dengan proses pengerjaan proyek.
Kegiatan Penutup, siswa melakukan refleksi tentang hasil pembelajaran pada pertemuan hari ini. Siswa diminta untuk menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini. Guru menjelaskan mengenai materi yang akan datang. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan salam penutup dan berdoa bersama.
Pembelajaran materi aksara Jawa dengan model Project Based Learning (PjBL) dapat membantu siswa dalam belajar menulis aksara Jawa terutama aksara rekan. Siswa dapat melakukan diskusi dan tanya jawab dengan teman satu kelompoknya ketika mengalami kendala dalam mengerjakan proyek. Dalam pengerjaan proyek dilaksanakan dengan teknik estafet sehingga semua siswa mendapat kesempatan untuk belajar menulis aksara Jawa teritama aksara rekan.
Model pembelajaran project Based Learning (PJBL) efektif meningkatkan ketrampilan menulis aksara Jawa terutama aksara rekan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bulu Kabupaten Sukoharjo. Siswa merasa senang dengan model dan teknik yang digunakan dalam proses pembelajaran. Karena dengan model pembelajaran PJBL siswa dapat menghasilkan produk/proyek yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan literasi di kelas.*